Teladan Terbaik Sepanjang Masa

Sejenak mari kita mengambil hikmah
Dari kisah seorang Nabi Muhammad ﷺ
Nabi  terakhir  yang diutus Allah SWT
Untuk membawa ajaran yang menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
Melihat cara bagaimana Nabi Muhammad ﷺ
Berdakwah dan menjadi pemimpin umatnya,
kita tidak akan Menemui data dan fakta yang buruk tentang dirinya, karena dia
adalah manusia yang Allah SWT saja memuji ketinggian budi pekerti dan akhlaknya.

Jika dibanding dengan cara nabi-nabi
terdahulu Dalam berintraksi
dan menyebarkan ajarannya
Cara Nabi Muhammad ﷺ
bisa dikatakan sangat berbeda
Dari nabi-nabi sebelumnya
yang cenderung memiliki
Keistimewaan dengan sesuatu
seperti fenomena yg tidak manusiawi.
Ippoh santosa, memberikan fakta
yang bisa membuka mata kita
Betapa Nabi Muhammad ﷺ
adalah teladan dalam kehidupan

Pertama, demi menjadi panglima perang
yang berhasil, dia berlatih dan terjun
dalam medan perang semua itu hanya untuk
menegakkan kalimat Allah.
Bukan dengan cara menghidupkan orang mati.

Kedua, demi menjadi kepala negara
yang berhasil. Nabi Muhammad ﷺ berempati
dan memiliki visi yang jelas
Bukan memerintah Jin untuk membuat perubahan.

Ketiga, Demi menjadi pendakwah
yang berhasil Nabi Muhammad ﷺ
pantang menyerah dalam mengadakan Percakapan dengan umatnya.
Bukan dengan membelah lautan

Keempat, demi menjadi pedagang
yang berhasil. Nabi Muhammad ﷺ 
Senantiasa menjaga mutu,
menjaga amanah, dan menjaga janji
Bukan meramal melalui mimpi.
سبحان الله

Sahabat..
Mari kita sama-sama berfikir tentang realita Dalam kehidupan masyarakat saat sekarang ini
Berapa banyak orang yang mencoba mempelajari Ilmu yang katanya bisa membuat dirinya menerawang Setiap kejadian tanpa melihat dengan mata kepalanya.
Berapa banyak orang diluar sana yang mencoba Belajar ilmu kesaktian agar kebal dan bisa menghilang. Padahal, Nabi Muhammad ﷺ tidak pernah mempunyai Ilmu yang demikian.
Bahkan Beliau pernah terluka Ketika kalah dalam perang uhud. Begitu pula Umar Khalifah yang adil dikenal sangat bijaksana dalam sejarah dia juga tidak pernah Menebak masa lalu seseorang, dan Ali yang sudah sejak kecil Bersama nabi tidak pernah menang perang dengan ilmu kebal.

Padahal semua sahabat nabi ini sudah dijamin masuk syurga Sudah seharusnya kita menjadikan mereka teladan di dunia. Bahkan  Allah SWT saja menyanjung mereka dalam Al-Qur'an (surat Akhir surat Al-Fath.)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manaqib Sayidah Fatimah az-Zahra al-Batul binti Muhammad SAW

Fatimah binti Muhammad (606/614 - 632) atau lebih dikenal dengan Fatimah az-Zahra (Fatimah yang selalu berseri) (Bahasa Arab: فاطمة الزهراء ) putri bungsu Nabi Muhammad SAW dari perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadijah. Kelahiran & Kematian Fatimah dilahirkan pada hari Jumat, 20 Jumadil akhir di Mekkah, tahun kelima setelah kerasulan Nabi Muhammad[1], atau sekitar tahun 614 M (menurut tradisi Syi'ah) atau tahun 606 M (menurut Sunni). Tempat beliau dilahirkan ialah di rumah ayah dan ibunya. Beliau.rha wafat pada tahun ke-11 Hijriyah, enam bulan setelah wafatnya Rasulullah[2], dan dimakamkan secara rahasia di Pemakaman Baqi', Madinah. Pernikahan Ketika usianya beranjak dewasa, Fatimah Az-Zahra dipersunting oleh salah satu sahabat sekaligus orang kepercayaan Rasulullah, Ali bin Abi Thalib. Fatimah Az-Zahra tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak hanya merupakan putri dari Rasulullah, namun juga mampu menjadi salah satu orang kepercayaan aya
Baca selengkapnya

Manaqib al-Habib Husein bin Muhammad bin Thohir Al - Haddad

Gambar
Habib Husein bin Muhammad bin Thahir ( Jombang ) Al-Haddad lahir di Qaidun tahun 1302 H, beliau dibesarkan dan dididik sendiri oleh ayah dan kakeknya. Sejak kecil sudah tampak tanda-tanda bahwa hati anak ini selalu terpaut kepada Allah swt. Sebagaimana ucapan Al-Bushiri : Bila petunjuk Allah swt bersemayam di hati Anggota tubuh pun menjadi bersemangat mengabdi Maka beliau pun gemar menghadiri majelis kaum ulama dan sholihin sehingga berhasil meraih ilmu, nur, madad dan nafahat mereka. Beliau kemudian meninggalkan kota kelahirannya, Qaidun untuk melaksanakan ibadah haji dan berziarah ke Makam Rasulullah saw. Pada perjalanan hajinya, beliau menyempatkan diri untuk menimba ilmu dari ulama-ulama besar yang ada di tanah suci. Pada tahun 1329 H, di usia 27 tahun, beliau melakukan perjalanan ke Pulau Jawa. Di Pulau Jawa saat itu masih banyak dihuni kaum Sholihin, seperti ayahnya sendiri Habib Muhammad bin Thahir Al-Haddad yang pernah bertemu dengan Nabi Mu
Baca selengkapnya

al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

Gambar
  Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-'Alawy dilahirkan di kota Tarim, Hadramaut, pada hari selasa 15 safar tahun 1316 H / 1896 M. saat bersamaan menjelang kelahirannnya, salah seorang ulama besar, Habib Syaikhan bin Hasyim Assegaf, bermimpi bertemu Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qasdir Jailani. Dalam mimpi itu Syekh Abdul Qadir Jailani menitipkan kitab suci Al-Qur'anul karim kepada Habib Syaikhan bin Hasyim Assegaf agar diberikan kepada Habib Ahmad bin Muhammad Bilfaqih. Pagi harinya Habib Syaikhan menceritakan mimpinya kepada Habib Ahmad. Habib Ahmad mendengarkan cerita dari Habib Syeikhan, kemudian berkata :  "Alhamdulillah, tadi malam aku dianugerahi Allah swt seorang putra. Dan itulah isyarat takwil mimpimu bertemu Syekh Abdul Qadir Jailani yang menitipkan Al-Qur'anul karim agar disampaikan kepadaku. Oleh karena itu, putraku ini kuberi nama Abdul Qadir, dengan harapan Allah swt memberikan nama maqam dan kewalian-Nya sebagaimana Syekh Abdul Qadir.&q
Baca selengkapnya